Sore itu, sekitar jam 16.00 WITA.
cuaca begitu cerah saat saya dan teman-teman sampai di Desa Sembalun Lawang dengan
tujuan ingin menikmati keindahan alam Desa Sembalun yang sudah mendunia melalui
bukit Pergasingan. Setelah istirahat sejenak di tempat parkiran dan membayar
tiket Rp. 10.000 kepada pengelola, kamipun memulai perjalanan dengan berjalan
kaki, sekitar 10 menit sampailah kami di kaki bukit Pergasingan yang berdiri
kokoh dengan ketinggian 1.700 mdpl.
Walaupun tidak terlalu tinggi,
namun perjalanan yang harus dilalui dari kaki bukit lumayan terjal, apalagi
bagi para pemula dibanding dengan perjalanan menuju puncak Bukit Naggi yang
berada di daerah Sembalun juga. Untuk itu terlebih dahulu harus mempersiapan fisik
dan tenaga yang cukup sebelum menuju puncak, jangan sampai kehabisan tenaga di
tengah-tengah perjalanan.
Keperluan lain yang tak kalah
pentingnya yang harus dipersiapkan juga sekiranya berkeinginan untuk berkemah/nge-camp
adalah makanan/cemilan dan air
secukupnya, kompor untuk memasak, tenda, selimut dan jacket karena suhu disini cukup
dingin dan jas hujan untuk mengantisipasi supaya tidak basah dalam perjalanan
dan obat-obatan. Untuk menjaga tubuh supaya tetap hangat bawa minuman yang
terbuat dari bahan jahe atau bisa juga dengan menggunakan minyak oles
penghangat seperti minyak kayu putih. Jangan pernah jadi pendaki yang nekat karena akan merugikan diri sendiri.
Kurang lebih 20 menit pendakian, kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Petak-petak sawah beragam warna terhampar bak permadani yang berada pas di bawah kaki bukit dan bukit-bukit yang yang mengelilingi desa Sembalun terlihat bagai lukisan. Sayang sekali bila dilewatkan begitu saja tanpa harus merekan dan diabadikan dengan kamera yang sudah kami persiapkan, hingga perjalanan menuju puncak bukitpun tidak bisa mencapai target. Perjalanan banyak tersita dengan mengambil photo view-view indah baik dibawah maupun di depan kami yaitu Gunung berapi tertinggi di pulau Lombok yaitu gunung Rinjani yang terlihat begitu jelas tanpa penghalang sedikitpun oleh bukit-bukit lain.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00 saat kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa. Cahaya jingga matahari yang tenggelam dalam peraduannya yang menyinari kepulan kabut tebal, serasa berada di negeri di atas awan. Letihpun sudah tidak erasa lagi. Terobati dengan keindahan ciptaan Yang Maha Indah seluas mata memandang. Hawa dinginpun mulai terasa, bunyi daun cemara yang tertiup angin bersahutan seperti bunyi hujan yang begitu lebat dan tendapun segera kami dirikan.
Dinginnya malampun mulai terasa sampai tubuh menggigil, kamipun mencari ranting-ranting kayu kering di sekitar tenda dan membuat perapian sambil menikmati hangatnya kopi dan pemandangan desa Sembalun yang di terangi sinar rembulan dan tampak gemerlap dengan lampu warna warni. Indah nian. Pemandangan indah inipun sayang untuk tidak diabadikan dalam sebuah photo sebagai kenangan selama berada di Pergasingan. Karena terasa semakin dingin, kamipun memutuskan untuk beristirahat di dalam tenda agar bisa bangun lebih pagi untuk menikmati indahnya mentari pagi sebelum pulang.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00 saat kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa. Cahaya jingga matahari yang tenggelam dalam peraduannya yang menyinari kepulan kabut tebal, serasa berada di negeri di atas awan. Letihpun sudah tidak erasa lagi. Terobati dengan keindahan ciptaan Yang Maha Indah seluas mata memandang. Hawa dinginpun mulai terasa, bunyi daun cemara yang tertiup angin bersahutan seperti bunyi hujan yang begitu lebat dan tendapun segera kami dirikan.
Dinginnya malampun mulai terasa sampai tubuh menggigil, kamipun mencari ranting-ranting kayu kering di sekitar tenda dan membuat perapian sambil menikmati hangatnya kopi dan pemandangan desa Sembalun yang di terangi sinar rembulan dan tampak gemerlap dengan lampu warna warni. Indah nian. Pemandangan indah inipun sayang untuk tidak diabadikan dalam sebuah photo sebagai kenangan selama berada di Pergasingan. Karena terasa semakin dingin, kamipun memutuskan untuk beristirahat di dalam tenda agar bisa bangun lebih pagi untuk menikmati indahnya mentari pagi sebelum pulang.
7 comments
Pemandangannya indah banget gan... subhanallah...
kebetulan waktu daki cuaca sangat mendukung gan
Waaah keren banget pemandangannya:)
mari mampir ke Lombok :)
Subhanallah, indah banget pemandangannya ini. Jadi pengen ke tempat itu
Mari berlibur ke Lombok..
Pantesan aja sekarang banyak yang berkunjung ke lombok, indah giniiiiiii ,.... ajiiib
Silahkan tinggalkan komentar anda :)